Dari Capaian Pembelajaran (CP) hingga Perencanaan Pembelajaran Mendalam (PPM)
Progress: 0/6 Bagian Selesai
Masukkan data diri Anda untuk memulai perjalanan merancang pembelajaran yang bermakna
Pembelajaran bermakna adalah proses belajar yang relevan, kontekstual, dan memicu keterlibatan aktif siswa dalam menemukan makna atas apa yang dipelajari.
Materi pembelajaran dikaitkan dengan pengalaman dan konteks siswa sehari-hari
Melibatkan olah pikir, rasa, hati, dan raga secara seimbang
Memicu curiosity dan pemaknaan personal pada setiap siswa
Meningkatkan kemampuan analisis dan refleksi diri
Setelah mempelajari materi ini, peserta diharapkan mampu:
"Pembelajaran yang bermakna bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi tentang membantu siswa menemukan relevansi dan makna dari apa yang mereka pelajari untuk kehidupan mereka."
Memahami hubungan antara CP β TP β ATP β PPM sebagai fondasi pembelajaran bermakna
Komponen | Fungsi |
---|---|
π
Capaian Pembelajaran (CP)
|
Kompetensi esensial yang perlu dicapai dalam satu fase |
π―
Tujuan Pembelajaran (TP)
|
Tujuan yang diturunkan dari CP, kontekstual per topik |
πΊοΈ
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
|
Urutan sistematis tujuan pembelajaran dari awal hingga akhir fase |
π
Perencanaan Pembelajaran Mendalam (PPM)
|
Perencanaan kegiatan belajar berbasis prinsip Pembelajaran Mendalam |
Standar kompetensi yang ditetapkan untuk setiap fase pembelajaran
Penjabaran CP menjadi tujuan yang lebih spesifik dan terukur
Pemetaan urutan TP yang logis dan sistematis
Rancangan aktivitas pembelajaran yang bermakna
Dari Capaian Pembelajaran (CP) hingga Perencanaan Pembelajaran Mendalam (PPM)
Baca dan pahami CP dari Kemendikbudristek, kemudian identifikasi kompetensi utama & nilai esensial yang terkandung di dalamnya.
"CP PPKn Kelas 4β6: Menghargai keberagaman budaya dalam kehidupan sehari-hari."
Kembangkan TP dari CP berdasarkan konteks peserta didik dan gunakan kata kerja operasional yang menggambarkan hasil belajar terukur.
"Siswa dapat menyebutkan ciri khas budaya dari minimal 3 daerah di Indonesia."
Susun TP dalam urutan pembelajaran yang logis & bertahap. Integrasikan lintas elemen (pengetahuan, keterampilan, sikap).
Gunakan prinsip Berorientasi Mendalam dalam merancang aktivitas pembelajaran:
Pembelajaran dirancang secara reflektif
Materi relevan dengan konteks murid
Suasana belajar menyenangkan & aman
Fondasi untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, aktif, dan transformatif
Prinsip | Penjelasan |
---|---|
π
Inkuiri dan Eksplorasi
|
Siswa menggali pengetahuan melalui pertanyaan dan investigasi |
π
Kontekstual
|
Pembelajaran dikaitkan dengan realitas dan pengalaman murid |
π€
Kolaboratif
|
Mendorong interaksi, diskusi, dan kerja sama |
πͺ
Reflektif
|
Siswa mengevaluasi proses & hasil belajar |
π οΈ
Berbasis Proyek/Kegiatan Nyata
|
Siswa membuat produk atau aksi nyata dari hasil pembelajaran |
Siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi aktif mencari dan menemukan pengetahuan melalui pertanyaan dan investigasi.
Materi yang dipelajari harus relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa agar lebih bermakna dan mudah dipahami.
Pembelajaran tidak bersifat individual tetapi melibatkan kerjasama dan saling belajar antar siswa.
Refleksi membantu siswa memahami apa yang telah dipelajari dan bagaimana mereka belajar.
Memberikan makna konkret pada pembelajaran dan menunjukkan aplikasi praktis dari pengetahuan yang diperoleh.
Nama: Rijki Ramdani
Sekolah: SDN 4 Putrajawa
Topik: Keberagaman Budaya di Indonesia
Mapel: Pendidikan Pancasila
Kelas: V
Fase: C
Alokasi Waktu: 2 x 40 menit
A. Peserta Didik: Memiliki pengetahuan dasar tentang budaya, namun masih terbatas dalam penerapan.
B. Materi Pelajaran: Fungsional dan kontekstual dengan pendekatan Problem Solving.
C. Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Iman dan takwa, Kewargaan, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian.
Capaian Pembelajaran: Memahami hubungan konsep budaya dalam menyelesaikan tantangan kehidupan.
Lintas Disiplin: PPKn, Teknologi, Lingkungan, Sosial.
Tujuan: Menjelaskan konsep, mengidentifikasi sumber, dan merancang solusi berbasis budaya.
Topik: Keberagaman Budaya dan penerapannya dalam kehidupan.
Praktik Pedagogis: Problem Solving.
Kemitraan: Komunitas budaya lokal.
Digital: Simulasi dan platform kolaboratif.
Awal: Fenomena keberagaman, literasi dan refleksi.
Inti: PBL, pertanyaan mendasar dan penyelidikan budaya, solusi nyata.
Penutup: Refleksi dan rencana implementasi solusi.
Memahami konsep budaya Indonesia, menganalisis masalah nyata, menerapkan solusi, dan mengkomunikasikannya.
Profil Pancasila: Iman dan Takwa, Kewargaan, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian.
Pendahuluan (10'): Apersepsi, tujuan, motivasi.
Inti (60'): Orientasi masalah, organisasi kelompok, investigasi, penyajian.
Penutup (10'): Refleksi, kesimpulan, evaluasi, penugasan.
Awal: Kuis singkat tentang ragam budaya.
Proses: Observasi, portofolio, kinerja kelompok.
Akhir: Presentasi, jurnal reflektif, tes komprehensif, penilaian produk.
Sumber: Buku teks PPKn, video, modul digital, Portal Belajar.id.
Media: Laptop, proyektor, papan tulis interaktif, aplikasi online.
Setelah memahami konsep dan contoh PPM, saatnya Anda membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mendalam sendiri!
Tool interaktif untuk membuat RPP berbasis Pembelajaran Mendalam
π Mulai dari Konteks Nyata: Gunakan peristiwa atau masalah yang dekat dengan kehidupan peserta didik untuk memantik rasa ingin tahu mereka.
π― Fokus pada Tujuan Pembelajaran: Rancang kegiatan yang secara jelas mengarah pada pencapaian tujuan yang bermakna dan terukur.
π€ Libatkan Kolaborasi: Dorong kerja kelompok, diskusi, dan eksplorasi bersama agar peserta didik belajar dari berbagai perspektif.
π Gunakan Pertanyaan Pemantik: Bangun pertanyaan terbuka yang menantang peserta didik untuk berpikir kritis dan menyelidiki lebih dalam.
π± Manfaatkan Teknologi: Gunakan alat digital dan media interaktif untuk memperkaya proses belajar dan memperluas wawasan.
π§© Refleksi Terpandu: Sediakan waktu untuk refleksi terhadap pengalaman belajar, baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran bermakna tidak sekadar menyampaikan materi, tetapi membangun pemahaman yang utuh dan relevan dalam kehidupan peserta didik. Dengan menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman nyata, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan mendorong peserta didik menjadi pemecah masalah, guru berperan sebagai fasilitator yang menuntun proses belajar aktif, kolaboratif, dan reflektif.
Ketika peserta didik menemukan nilai dalam pembelajaran yang mereka jalani, mereka lebih termotivasi, lebih memahami materi secara mendalam, dan mampu mengaplikasikannya dalam konteks yang lebih luas. Pembelajaran bermakna adalah fondasi penting dalam membentuk profil pelajar Pancasila yang berkarakter, adaptif, dan kompeten menghadapi tantangan zaman.
Skor Anda: